BisnisMarket - Apa yang ditabur akan dituai, itu adalah ungkapan yang sering didengar dan menjadi nasihat dalam keseharian. Maksud dalam ungkapan tersebut tidak lain adalah agar kita senantiasa berlaku baik karena segala sesuatunya pasti akan ada timbal baliknya. 

Setiap orang pasti tidak menginginkan kemalangan ada dalam hidupnya. Oleh karena itu, nasihat apa yang ditabur akan dituai adalah nasihat bagus untuk memupuk hidup yang dipenuhi oleh kebahagiaan. 
Biasanya orang yang terus menerus berbuat baik dalam hidupnya, akan senantiasa dikaruniai kebahagiaan serta ketentraman. Sebaliknya, jika orang tersebut dalam hidupnya selalu berbuat kejahatan, maka hidupnya akan dipenuhi dengan kemalangan dan rintangan. 
Setiap harinya orang tersebut akan mendapatkan rintangan yang akan terus mempersulit hidupnya. Hal ini tidak lain karena buah dari perbuatannya di masa lalu. Secara tidak langsung, Allah telah memberikan teguran secara langsung tentang perilaku yang telah diperbuat oleh dirinya. 

Nasihat Apa Yang Ditabur Akan Dituai Dalam Al-Qur’an

Banyak nasihat dalam Al-Qur’an yang menyiratkan satu peringatan, yaitu apa yang ditabur akan dituai. Seperti halnya dalam QS. Ar Rahman ayat 60 yang menyatakan bahwa kebaikan akan dibalas dengan kebaikan. 
Jelas ini menjadi semangat tersendiri, terutama untuk umat Islam untuk selalu berbuat kebaikan karena akan mendapatkan kebaikan juga. Pada titik yang paling tinggi, kebaikan umat Islam akan dibalas dengan surga yang diisi dengan berbagai kenikmatan yang tidak pernah dibayangkan oleh manusia sebelumnya. 
Kemudian nasihat apa yang ditabur akan dituai juga terdapat dalam QS. Al Zalzalah ayat 7-8. Dalam ayat tersebut, Allah berfirman bahwa segala bentuk perbuatan manusia, semuanya akan dibalas pada waktu yang telah ditentukan.
Walaupun perbuatan yang dilakukan oleh manusia itu bentuknya sangat kecil, hanya sebesar biji zarrah, itu akan menemui balasannya. Dan janji Allah itu nyata, dan akan terjadi adanya. 
Maka di hari pembalasan kelak, manusia akan menemui balasan dari setiap perbuatan yang mereka lakukan. Mereka akan menemui nasib berdasarkan perbuatan mereka di dunia. Apabila selama di dunia banyak melakukan perbuatan baik, maka keberuntungan akan menyertai mereka. 
Sebaliknya jika selama di dunia yang dipedulikan hanya perbuatan-perbuatan yang mungkar, maka bisa dipastikan jika mereka akan mendapatkan pembalasan yang sangat pedih. Akan sangat beruntung bagi orang yang mengerjakan segala bentuk perbuatan baik. Dan sangat kasihan untuk orang-orang yang selalu mengerjakan kejahatan. 

Menjadi Manusia Yang Sempurna

Menjadi manusia yang sempurna tentunya mengarah untuk berbuat kebaikan. Karena tujuan dari penciptaan manusia adalah untuk berbuat baik kepada sesama. Semakin banyak perbuatan baik yang mereka lakukan, maka eksistensi untuk menjadi manusia yang sempurna semakin nyata. 
Oleh karena itu, sudah seharusnya setiap insan menanamkan dalam dirinya untuk berbuat baik. Menanamkan dalam dirinya untuk menghindari sifat-sifat tercela karena godaan dari setan ataupun tergiur untuk meraih keuntungan. 
Perasaan-perasaan tersebut adalah sumber keburukan yang bisa menjadikan manusia menyesal di hari pembalasan nantinya. Setiap manusia akan menemui rintangan dan kemalangan jika terus berbuat keburukan. 
Seperti nasihat tersebut, maka setiap manusia harus mencapai derajat kebaikan yang tinggi. Di setiap harinya manusia harus melakukan kebaikan, baik melalui ucapan ataupun perbuatan. 
Seperti halnya menasehati keluarga, anak, ataupun tetangga juga termasuk perbuatan baik. Bisa juga dilakukan dengan menolong orang lain yang membutuhkan bantuan juga dihitung berbuat baik. Hal itulah yang membuat manusia terus bertumbuh dan menjadi sangat baik.(*)