Intip 5 Golongan Wajib Bayar Fidyah Puasa, Nomor 3 Seseorang yang Sakit Parah
BisnisMarket.com - Qadha puasa di bulan Ramadhan memiliki hukum yang harus dilakukan pembayaran. Tak hanya dibayar melalui puasa, tapi juga ada kategori yang diwajibkan membayar fidyah sesuai syar’i.
Pada agama Islam, Allah SWT selalu memberikan keringanan bagi hamba-Nya dalam beribadah sekalipun.
Dilansir dari website Badan Amil Zakat Nasional, bagi pembayaran Fidyah dibedakan menjadi 3, yakni melakukan pembayaran sejumlah satu mud, dua mud, dan terakhir dengan melalui penyembelihan hewan.
Golongan Orang Diharuskan Bayar Fidyah Puasa
Perlu diketahui lebih dulu bahwa ternyata tak semua orang yang tak melaksanakan ibadah shaum, harus melakukan pembayaran fidyah.
1. Orang Tua Renta
Golongan pertama ialah orang tua yang memang sudah sangat renta. Di mana, mereka cenderung tak sanggup dalam melaksanakan ibadah shaum, serta tak memiliki tuntutan shaum. Nantinya, shaum yang tidak dikerjakan ini wajib untuk diganti dengan melakukan bayar fidyah.
Adapun batasan dikatakan tidak sanggup menjalankan shaum ialah apabila dipaksakan untuk shaum malah menimbulkan kepayahan. Meskipun diharuskan untuk melakukan pembayaran sanksi, tapi golongan ini tak terkena tuntutan shaum yang pernah ditinggalkan sebelumnya.
2. Perempuan dalam Kondisi Hamil atau Menyusui
Kemudian, golongan lain ialah perempuan yang memang sedang dalam kondisi hamil atau tengah menyusui. Pertama, khawatir terhadap janin juga diri sendiri, sehingga tidak diharuskan untuk melakukan pembayaran fidyah. Selanjutnya, jika khawatirnya pada keselamatan janin saja diharuskan melakukan pembayaran fidyah.
3. Seseorang yang Sakit Parah
Golongan selanjutnya ialah seseorang yang mengalami sakit parah. Di mana, sakitnya tersebut sudah tak mempunyai harapan mendapatkan kesembuhan, sehingga tak sanggup menjalankan ibadah shaum.
Untuk batas ketidakmampuan shaum orang sakit ialah saat mengalami kesusahan jika menjalankan shaum. Dengan begitu, tak diwajibkan membayar dengan penggantian puasa, melainkan diharuskan melakukan pembayaran sanksi.
Hal ini berbeda apabila seseorang tersebut memiliki peluang untuk mendapatkan kesembuhan, sehingga untuk melakukan pembayaran fidyah tidaklah gugur. Namun, perlu dilakukan penggantian shaum.
4. Mengakhirkan Penggantian Shaum
Melakukan penggantian ibadah shaum memang tak mudah. Namun, perlu diingat bahwa dengan melakukan penundaan terus menerus untuk menggantinya, membuat seseorang berdosa dan dikenai kewajiban melakukan pembayaran fidyah.
Tentunya, hal ini akan berlaku terhadap seseorang dengan kesehatan yang baik tetapi tidak menyegerakan penggantian puasa sampai pada puasa di tahun berikutnya.
Ditambah menurut al-Ashah, pembayaran fidyah untuk golongan ini dapat berubah menjadi berlipat ganda dengan berlalunya tahun. Seperti misalnya sudah dua tahun tidak melakukan pembayaran fidyah, maka harus membayarnya sebanyak dua kali lipat per harinya.
5. Orang yang Sudah Meninggal
Golongan terakhir ialah seseorang yang sudah meninggal tetapi memiliki hutang penggantian shaum. Pada praktiknya ada dua jenis dalam golongan ini.
Seseorang yang ahli warisnya tidak wajib melakukan pembayaran fidyah disebabkan tidak menjalankan shaum saat kondisinya sakit serta tak memiliki peluang untuk melakukan penggantian shaum sampai akhirnya meninggal.
Selanjutnya, ada kondisi di mana ahli waris diharuskan untuk melakukan pembayaran fidyah, sebab seseorang tersebut meninggalkan kewajiban shaum karena sedang sakit atau tidak sakit, tetapi memiliki kemampuan untuk melakukan penggantian shaum yang sudah ditinggalkan.
Itulah deretan golongan atau orang yang diharuskan untuk bayar fidyah puasa.(*)


What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow